Unik, ‘Kolam Renang’ alami hanya ada di Pantai Wediombo, Yogyakarta
Dibandingkan Pantai Parangtritis, Pantai Wediombo mungkin masih terdengar asing di telinga para penggemar berwisata yang sering jalan-jalan bahkan sampai ke Yogyakarta. Wajar sekali karena Pantai Wediombo baru beberapa tahun silam dibuka untuk umum sebagai obyek wisata. Kalo anda tidak suka dengan keramaian dan mungkin suka suasana hening, inilah tempat yang mungkin bisa anda kunjungi buat menyegarkan pikiran sambil menikmati keindahan alam ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pantai Wediombo masih dalam wilayah Desa Jepitu, Girisubo, Kabupaten Gunungkidul dan nama ‘Wediombo’ adalah sebuah istilah dalam bahasa Jawa yang berarti ‘pasir (wedi) yang luas (ombo)’. Meski demikian jangan dipikir kalau pasir di Pantai Wediombo sama luas atau bahkan lebih luas dari pantai parangtritis atau pantai indrayanti, Panjang garis Pantai Wediombo lebih sempit, suasana sekitarnya lebih sunyi, pasir pantainya lebih bersih dan nyaris nggak ada sampah plastik berceceran di lokasi ini.
Ciri khas Pantai Wediombo adalah gugusan batu karang di beberapa titik sekitar pantai. Batu karang yang kokoh tadi bentuknya unik dan kerap dimanfaatkan wisatawan untuk berfoto-fotoan bahkan memancing. Seperti pantai selatan lainnya, ombak Pantai Wediombo memang agak garang. Tingginya hampir 3-4 meter, itu pun kalau belum lagi pasang, melihat keganasan ombaknya sudah jelas kalau aktivitas berenang atau bermain air di pantai tidak disarankan untuk dilakukan di Pantai Wediombo, kecuali kamu benar-benar mahir berenang.
Kolam Renang Alami di Pantai Wediombo
Tetapi anda tidak usah khawatir karena ada semacam kolam alami tidak jauh dari Pantai Wediombo dan anda bisa menyegarkan diri di sini buat menenangkan me-refresh diri tanpa khawatir terseret ombak. Kolam renang alami ini kayaknya terbentuk dari air laut yang menerjang masuk ke daratan dan terjebak di antara sekumpulan batu karang. Anda dapat melihat ikan-ikan kecil penghuni kolam kejar kejaran, Semua tampak jelas karena air kolam alami Pantai Wediombo ini jernih banget dengan warna hijau kebiruan.
Kalau tidak ingin basah-basahan anda bisa bermain pasir di pantai, atau juga jalan-jalan ke bukit hijau yang mengapit Pantai Wediombo di sisi kanan dan kiri. Saat yang paling pas buat ke Pantai Wediombo adalah menjelang sore supaya anda tidak kehilangan momen matahari terbenam di pantai ini.
Selain memiliki ombak yang asyik digunakan untuk berselancar, Pantai Wediombo juga dikenal memiliki panorama sunset sangat fenomenal dibandingkan dengan pantai-pantai Gunungkidul lainnya. Hal ini dikarenakan Pantai Wediombo menghadap ke barat dan bukannya ke selatan. Pada bulan November hingga Mei, anda bisa menyaksikan matahari yang tenggelam tepat di horizon. Pemandangannya dijamin mengesankan!
Katanya hidup akan semakin seru jika kita mau mencoba hal-hal yang baru. Jika selama ini kunjungan ke pantai hanya dihabiskan dengan berenang, bermain pasir, atau bersantai sembari menikmati kelapa muda, kini saatnya anda mencoba melakukan sesuatu yang menguji nyali yakni surfing. Tak harus jauh-jauh ke cimaja, Banyuwangi, atau Bali. Anda cukup datang ke Pantai Wediombo yang terletak di Gunungkidul.
Sejak satu tahun terakhir Pantai Wediombo ini berkembang menjadi salah satu tempat berkumpulnya para “pemburu ombak”. Tiap akhir pekan mereka berdatangan ke Wediombo guna bercengkrama dengan ombak yang katanya paling baik di Yogyakarta. Berbeda dengan ombak di Pantai Parangtritis yang lokasinya berpindah-pindah, tipe ombak di Pantai Wediombo cenderung stabil dan tidak berubah-ubah karena pantai ini berbentuk menyerupai teluk yang dikelilingi bukit karang.
Untuk mencapai bibir pantai anda harus menuruni puluhan anak tangga dari lokasi parkir. Pantai Wediombo memang dipeluk oleh perbukitan. Pohon-pohon yang tumbuh di sekitar pantai menjadikan pantai ini sejuk dan tidak gersang. Gugusan karang yang ada di Pantai Wediombo merupakan fenomena geologi yang berasal dari batuan Gunung Berapi Purba.
Setiap setahun sekali, di Pantai Wediombo diadakan ritual Ngalangi. Upacara adat ini merupakan perwujudan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas hasil panen yang melimpah serta untuk memohon rejeki di tahun-tahun yang akan datang. Selain melarung sesaji ke laut, dalam ritual Ngalangi ini juga ada aktivitas menangkap ikan menggunakan gawar (jaring dari pohon wawar). Ikan-ikan tersebut kemudian akan dimasak dan dimakan bersama pada acara kenduri besar.
Alamat Pantai Wediombo Gunungkidul
Pantai Wediombo terletak di Desa Jepitu, Kecamatan Girisubo, Gunungkidul. Pantai ini terbilang cukup jauh jika dibandingkan pantai-pantai lainnya.
Akses Menuju Pantai Wediombo
Ada dua jalur yang bisa anda pilih buat mendatangi Pantai Wediombo. Cara pertama adalah dengan menyusuri jalan penghubung pantai-pantai Gunungkidul, teruskan saja sampai Tepus, kemudian akan sampai Girisubo. Kalau udah melewati daerah Girisubo artinya anda sudah hampir sampai di Pantai Wediombo.
Terus cara kedua lewat Wonosari (ibukota Kabupaten Gunungkidul), terus akan sampai ke Semanu dan Jepitu. Tetapi kedua jalur ini hanya bisa anda jalani menggunakan kendaraan sewaan atau pribadi aja.
Kalau anda mau menggunakan transportasi umum juga bisa. Dari mana saja langsung cari bus tujuan Yogyakarta. Sesampainya di Terminal Bus Giwangan, Yogyakarta ganti bus jurusan Yogya-Wonosari. Setelah sampai di Wonosari anda harus ganti bus lagi jurusan Wonosari - Jepitu. Bilang saja ke pak kernet bus kalau mau turun di pertigaan Jepitu. Setelah sampai di pertigaan ini anda naik lagi ojek dan akan mengantarkan anda sampai tujuan yaitu Pantai Wediombo.
Harga Tiket dan Terkait di Pantai Wediombo
• Tiket masuk: Rp 5.000
• Parkir motor Rp 2.000: menginap Rp 4.000
• Parkir mobil Rp 5.000: menginap Rp 10.000
• Surfing: Rp 100.000 (surf board, pemandu, foto)
• Snorkeling: Rp 30.000 (lokasi di area pantai), Rp 80.000 (lokasi agak ke tengah laut dan harus naik kapal. Minimal peserta 6 orang).
• Sewa motor trail: Rp 100.000
• Sewa surfboard: Rp 50.000
• Sewa body boot: Rp 20.000
• Sewa payung: Rp 15.000
• Sewa tenda kapasitar 4 orang: Rp 35.000
No comments:
Post a Comment