Tuesday, May 9, 2017

masjid agung demak yang penuh sejarah dan keajaiban

BUKTI SEJARAH MASUKNYA ISLAM, MASJID AGUNG DEMAK
Masjid Agung Demak adalah sebuah masjid yang penuh dengan keajaiban mulai dari masa pembangunannya sampai sudah ditempai dan bahkan sampai sekarang, masjid ini termasuk masjid tertua di Jawa. Masjid di kota wali ini juga menjadi situs bukti sejarah yang sangat penting terkait penyiaran agama Islam di tanah Jawa khususnya dan nusantara pada umumnya.
Sejarah mencatatkan bahwa masjid agung yang berlokasi di pusat kota Demak ini menjadi tempat berkumpulnya para wali yang banyak orang menyebutnya wali songo. Dibangun pada masa kekuasaan Raden Fatah pada abad ke-15, secara politik masjid agung ini menjadi pusat pemerintahan pada waktu itu, mulai dari ibadah, mengatur strategi perang bahkan sampai hal belajar mengajar.

Secara arsitekturalnya, Masjid Agung Demak memiliki ukuran dan ciri khas seperti yang di miliki kerajaan Majapahit, dan juga memiliki keunikan tersendiri. Sedikitnya ada empat keunikan Masjid Agung Demak, yakni sebagai berikut:
Keunikan Masjid Agung Demak
1. Saka Tatal
Masjid Agung Demak memiliki empat saka (tiang) utama. Tiang-tiang itu tingginya 16 meter. cerita yang beredar di kalangan masyarakat luas dan buku buku babat tanah jawa menyebutkan keempat tiang tersebut dibuat oleh empat wali terkemuka, yaitu Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, dan Sunan Kalijaga.
Salah satu dari keempat tiang tersebut ada yang unik alias nyeleneh, tapi yang paling mengagumkan adalah saka tatal, yaitu tiang yang terbuat dari tatal atau serpihan-serpihan kayu sisa yang diikat. Saka tatal itu dipercaya buatan Sunan Kalijaga. Meski tidak terbuat dari kayu utuh, saka tatal ini kekuatannya sama dengan tiang-tiang lainnya.
2. Atap Berundak Tiga
Atap Masjid Agung Demak berbentuk limas yang berundak tiga. Dalam cerita-cerita yang ada, atap ini juga disebut Sirap Atap berundak ini disinyalir sebagai akulturasi budaya Hindu yang teradaptasi masuk ke kultur Islam. Hal itu juga menjadi pertanda bahwa penyebaran Islam pada masa Walisongo sangat adaptif dan tidak konfrontatif terhadap budaya lokal.
Ada yang unik dari salah satu ketiga undakan itu yaitu dipercaya masyarakat ada yang terbuat dari intip. Intip adalah kerak nasi yang terbentuk mengeras ketika menanak nasi liwet. Menurut cerita yang diyakini secara turun-temurun, pada masa pembangunan atap masjid kekurangan bahan sirap. Konon Sang wali Sunan Kalijaga melemparkan intip ke atas masjid, dan kun fa yakun jadilah atap.
3. Lawang Bledeg
Lawang bledeg atau pintu petir adalah pintu utama Masjid Agung Demak. Pintu ini dibuat oleh Ki Ageng Selo sekitar tahun 1446 M. Ki Ageng Selo adalah seorang terkenal sakti mandraguna yang mampu menangkap petir. 
Pintu bledeg itu terbuat dari kayu tebal dengan ukiran naga. Ukiran itu punya warna yang menonjol dengan kombinasi warna merah. Dalam khazanah kultur Jawa, gambar di pintu ini merupakan candra sengkala (penanda waktu) kapan bangunan masjid itu dibuat. Adapun bunyi prasasti itu sendiri berbunyi “Nogo Mulat Saliro Wani”.
4. Kolam Wudlu
Kolam Wudlu adalah tempat wudlu yang terletak di samping kiri depan masjid. Tempat wudlu ini berbentuk kolam, orang Jawa menyebutnya kolah. Pada jaman dahulu tempat wudlu kebanyakannya didesain bukan pancuran, tetapi berbentuk kolah cara wudlunya dengan cara nyawuk (mengambil air dengan dua telapak tangan). Karenanya tempat wudlu ini harus luas dan dalam agar selalu terjaga fungsinya sebagai air suci yang menyucikan. Kolam wudlu di Madjid Agung Demak sendiri berukuran 10×25 meter. Di dalamnya terdapat tiga batu dengan ukuran yang berbeda.

Tidak semua elemen situs Masjid Agung Demak bisa dijumpai langsung saat ini. Karena sebagian besar telah disimpan di Museum Masjid Agung Demak. Kalau anda berkeinginan untuk melihat situs Masjid Agung Demak yang sudah masuk museum maka anda bisa mengunjungi museum yang terletak di depan Masjid sebelah kiri.
Alamat Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak ini terletak di pusat kota Demak, yakni di jalan sultan fatah, kelurahan Bintoro / kauman, kecamatan Demak, provinsi jawa tengah.
Rute Menuju Masjid Agung Demak
Sedangkan akses yang dapat anda lakukan untuk menuju Masjid Agung Demak sangat mudah, apabila anda dimulai dari semarang maka langsung saja menuju jalan yang akan mengantarkan anda menuju Surabaya, sebelum sampai di lokasi anda akan menemukan lampu merah, teruskan saja setelah anda melihat lampu merah tersebut. Jarah dari lampu merah tadi ke Masjid Agung sekitar 3 km saja. Setelah itu anda akan menemukan alun alun yang sangat luas dan indah, itu pertanda anda sudah sampai ke tujuan anda yaitu Masjid Agung Demak. Karena alun alun tersebut pas di depan Masjid Agung Demak.

1 comment: