Thursday, May 18, 2017

Wisata Mistis Bangunan Tua Lawang Sewu Semarang, Peninggalan Belanda

Wisata Mistis Lawang Sewu, Gedung Tua Peninggalan Belanda
Semua warga semarang dan sekitarnya tentu pernah mendengar ketenaran tentang bangunan tua peninggalan belanda Lawang Sewu, nama tersebut begitu tersohor dengan keangkerannya. begitu banyak kejadian yang tidak masuk akal, dan mungkin sudah tidak asing dengan cerita kisah kisah mistis yang pernah terjadi di lokasi gedung tua tersebut.
Lawang Sewu merupakan salah satu tempat wisata mistis yang ada di Kota Lunpia. Yang mana bangunan tersebut adalah salah satu peninggalan belanda. Bangunan yang berbau mistis ini konon ceritanya mempunyai pintu yang jumlahnya seribu. Walaupun kalau dihitung pun pintunya tidak sampai benar-benar berjumlah seribu. Namun jika kita menghitung jumlah dari daun pintunya maka hanya mencaapai 600 daun pintu. Akan tetapi, jika kita menghitungnya beserta dengan pintu-pintu besar, serta jendela jendela yang terdapat dilokasi ini, maka baru jumlahnya bisa mencapai seribu.
Satu dari sekian banyak tempat yang menyeramkan di lokasi Lawang Sewu adalah Lorong bawah tanah, memang tempat ini terlihat menyeramkan apabila melihat betapa gelap dan pengapnya lorong bawah tanah tersebut. Namun sebenarnya lorong itu berfungsi sebagai saluran air di masa colonial belanda. Maka tidak heran apabila suasana di dalam lorong itu ‎pengap dan juga gelap.

jaman dahulu Orang Belanda ketika membuat bangunan mereka memperhatikan sekelilingnya. Misalnya di Semarang ini kan dekat dengan laut dan panas. Lorong bawah tanah selain untuk saluran air juga agar bangunan di atasnya sejuk.
Tidak hanya itu saja, konon bahwa sebenarnya lorong bawah tanah tersebut juga menghubungkan dengan beberapa bangunan kuno di Kota Lumpia semarang. Memang banyak sekali bangunan-bangunan tua peninggalan Belandadi semarang seperti di kawasan Kota Tua dan juga beberapa bangunan yang sekarang menjadi sekolah dan juga rumah sakit.
Memang sebenarnya lorong bawah tanah tersebut menghubungkan antara bangunan tua di Semarang. Yang sudah ketahuan seperti yang terdapat di daerah Kota Lama. Kawasan Kota Lama sendiri dari Lawang Sewu berjarak sekitar 4-5 kilometer. Namun menurut cerita katanya lorong-lorong tersebut tidak sembarangan bisa dimasuki oleh masyarakat umum. Sebab selain gelap, dikhawatirkan adanya gas beracun yang bisa membahayakan.
Lorong tersebut hanya berukuran tinggi tak lebih dari 2 meter. Di beberapa tempat malah terkadang pengunjung harus membungkukkan diri. Sementara itu lantainya selalu tergenangi air, makanya pengunjung harus memakai sepatu boot. Memang lorong tersebut tidak akan kering, Karena di bawah tanah kan memang selalu lembab. Kalau mau lihat kering mungkin saat kemarau panjang yang benar benar panas.
Satu lagi kisah yang membuat mistis lorong bawah tanah yang menyelimuti lorong ini yaitu ketika negara Jepang berhasil menduduki Semarang. Pada waktu itu Jepang menggunakan lorong tersebut sebagai penjara. Padahal di masa kependudukan Belanda, Lawang Sewu difungsikan sebagai kantor per-kereta-apian.

Di masa pemerintahan Jepang, semua tahanan baik dari pribumi maupun orang Belanda dikurung di dalam lorong bawah tanah tersebut. Ada dua jenis ruang tahanan yaitu penjara (jongkok) dan penjara (berdiri). Penjara jongkok itu berada di lorong bawah tanah yang bentuknya seperti kolam ukuran tinggi 0,5 meter. Para tahanan harus jongkok di dalamnya dan diisi air hingga sebatas leher lalu kolam tadi ditutup dengan teralis besi. 
Sementara penjara berdiri itu hanya berukuran sekitar 1 meter x 1 meter. Kemudian para tahanan yang jumlahnya sekitar 7-8 orang akan berdiri berhimpitan di dalam lokasi itu. Memang penjara itu tidak dimaksudkan untuk menahan namun untuk menyiksa para tahanan hingga kemudian tewas dan dilempar ke sungai di belakang Lawang Sewu.
Sejarah Asal Usul Lawang Sewu Semarang
Banyak sekali orang-orang yang ingin tahu tentang asal usul dan sejarah Lawang Sewu yang terkenal dengan suasana mistik. Secara bahasa lawang sewu sendiri berartikan seribu pintu. Tempat ini dimulai pembangunannya pada tahun 1904, dan rampung pada tahun 1907, yang dibuat oleh pemerintah kolonial belanda yang menduduki kota tersebut. Sebenarnya tempat ini adalah sebuah kantor NIS atau Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij. NIS yaitu kantor per-kereta-apian swasta kepunyaan pemerintah Belanda di zaman itu.
Setelah kepergian belanda dari Semarang, akhirnya Lawang sewu menjadi milik pemerintahan jepang pada tahun 1940-an. Akhirnya gedung megah tersebut diubah menjadi tempat peristirahatan para tentara jepang. Kemudian untuk ruangan yang terdapat di bawah tanah, diperuntukan untuk lokasi pembantaian para tawanan pribumi dan belanda yang hidup pada masa itu.
Tak heran, apabila kita sering mendengar kisah mengerikan dari tempat bangunan ini, dikarenakan kejadian kejam pada masa lalu dari tempat ini. Lawang Sewu sendiri menjadi salah satu saksi bisu dari kekejaman pemerintahan jepang yang kejam menyiksa para tahanan, penduduk pribumi, bahkan kepada orang-orang yang tidak bersalah.


Setelah keluarnya Jepang dari indonesia, akhirnya tempat bangunan ini menjadi resmi milik indonesia, yaitu pada tahun 1945. Bahkan diresmikan menjadi kantor dari beberapa institusi indonesia. Diantaranya (DKARI) atau Djawatan Kereta Api Republik Indonesia. Sekarang lebih dikenal dengan sebuta PT KAI. Serta juga pernah menjadi tempat Kantor dari Prasarana Komando Daerah Militer atau (Kodam IV/Diponegoro).
Serta pernah juga menjadi Kantor Kementrian Perhubungan yang ada di Jawa Tengah. Terlepas dari semua kisah horror yang ada ditempat ini. Gedung Lawang Sewu sekaligus menjadi salah satu icon dari kota Semarang.
Alamat Wisata Lawang Sewu Semarang
Alamat wisata paling angker di Jawa Tengah ini berada di Jalan Pemuda, Komplek Tugu Muda, Semarang, Jawa Tegah.
Rute Menuju Wisata Lawang Sewu Semarang
Jika hendak menuju ketempat wisata lawing Sewu, anda bisa memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi menuju ke arah Simpang Lima Semarang. Setelah sampai anda bisa mencari arah yang menuju kalibanteng / Jakarta dan turun di depan bangunan tua Lawang Sewu, karena lawang sewu berada dipinggir jalan itu. Dan anda juga bisa menggunakan angkutan umun dari terminal manapun dan turun di Simpang Lima semarang setelah anda bisa jalan kaki, karena wisata lawang sewu dekat dengan Simpang Lima.
Tiket Masuk Wisata Lawang Sewu Semarang
Untuk bisa masuk ketempat wisata Lawang Sewu Semarang, setiap pengunjung di wajibkan membayar biaya masuknya sekitar Rp.10.000 saja, dan jika pengunjung juga ingin mengunjungi ruang bawah tanah maka dikenakan biaya Rp.30.000. Wisata Lawang Sewu buka pada setiap hari, pada pukul 06.00-18.00.

2 comments: