Monday, July 17, 2017

Stasiun Tawang, Peninggalan Belanda yang Mengesankan

Stasiun Tawang Semarang
Stasiun Tawang, Peninggalan Kolonial Belanda yang Mengesankan.
Sahabat yang pernah berkunjung ke jawa terlebih di Semarang yang naik kereta api lewat jalur utara Jawa maka tentu akan melewati dan mengenal Stasiun Tawang Semarang. Stasiun tua yang ada di Semarang yang penuh dengan sejarah. Stasiun ini menurut cerita adalah stasiun tertua di semarang bahkan di Indonesia.
Semua kereta penumpang yang melintas di jalur utara jawa, baik kelas eksekutif, bisnis, maupun ekonomi pasti berhenti atau pun sekedar melewati stasiun Tawang ini. Stasiun yang berada di wilayah Tanjung Mas, Semarang Utara, Kota Semarang ini ternyata menyimpan banyak sejarah tentang perkeretaapian Indonesia jaman dahulu.

Sejarah Stasiun Tawang Semarang
Stasiun Tawang tersebut didirikan oleh perusahaan kereta api swasta Nederlansch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM) dan diarsiteki oleh seorang arsitek terkenal Belanda Mr Sloth Blauwboer. Setelah rancangan gambar disetujui, sesi upacara peletakan batu pertama pembangunan pun baru dimulai pada 29 April 1911.
Tiga tahun setelah peletakan batu pertama tanda pengerjaan di mulai maka stasiun baru NISM rampung pengerjaanya dan diresmikan pada 1 Juni 1914. Sedangkan untuk namanya di sesuaikan dengan  nama wilayahnya, stasiun tersebut dinamakan Stasiun (Semarang) Tawang NIS. Sejak peresmian itu stasiun lama semarang lebih dikhususkan untuk stasiun bongkat muat barang dan Stasiun Tawang hanya melayani kereta api penumpang.
Saat masa kemerdekaan, Stasiun Tawang Semarang pernah menyelenggarakan perjalanan Kereta api Luar Biasa (KLB) sebanyak dua kali. Pertama ialah pada saat para pemuda dan pekerja kereta api di Semarang Tawang melakukan perjalanan jurusan Bandung untuk pertama kalinya. Perjalanan pada 10 September 1945 itu untuk membuktikan kepada para pimpinan Indonesia di kantor pusat Bandung bahwa perkeretaapian di seluruh Jawa Tengah sudah berhasil dikuasai rakyat Indonesia.
KLB kedua terjadi pada akhir bulan Oktober pada tahun1945, yaitu pada saat kedatangan Presiden Soekarno bersama dengan Sekneg (Sekretaris Negara) Gafar Pringgodigdo di Stasiun Tawang guna untuk perundingan gencatan 'Pertempuran Lima Hari Semarang' pada saat peristiwa pertempuran itu sendiri, awak Stasiun Tawang Semarang dan terkhusus semua warga semarang dengan semangat yang membara siap membantu pemerintah dengan mengungsikan 15 lokomotif kiriman dari Stasiun Poncol untuk diteruskan menuju Kedungjati.
Selain memiliki cerita sejarah yang menarik untuk diketahui, Stasiun Semarang Tawang memiliki keunikan tersendiri yaitu jika umumnya stasiun kereta di Indonesia memakai nada Westminster Chime sebagai penanda kedatangan kereta, maka tidak dengan Stasiun Tawang. Stasiun ini menggunakan melodi bel pertanda datang-perginya KA selalu menggunakan lagu tradisional khas daerah Semarang yang berjudul "Gambang Semarang".
Jika anda datang berkunjung atau ingin menggunakan jasa transportasi kereta api di stasiun tawang ini, maka anda juga bisa menikmati pemandangan bangunan masa lalu pada jaman kolonial belanda yang masih aktif dan bisa di nikmati sampai saat sekarang ini.
Alamat Stasiun Tawang Semarang
Alamat: Jl. Taman Tawang No 1 Semarang
Stasiun Semarang yang bernama Tawang merupakan stasiun induk di Kota Semarang yang melayani kereta api eksekutif dan bisnis, serta ekonomi. Stasiun ini merupakan stasiun kereta api besar dan tertua di Indonesia. Sejak pertama kali di bangun, tak banyak terjadi perubahan di Stasiun Tawang. Hampir seluruh bagian di stasiun ini masih tetap sama. Lapangan di depan Stasiun Tawang (sekarang menjadi Polder) juga mempunyai nilai historis yang tinggi yaitu sebagai ruang terbuka di kawasan kota lama yang difungsikan sebagai tempat upacara, olah raga, pertandingan dan sebagainya.

1 comment: