Monday, January 16, 2017

5 tempat wisata di Dieng yang selalu ramai dikunjungi wisatawan

5 Tempat Wisata Di Dieng Wonosobo yang terindah

Dieng adalah sebagian dari banyaknya dataran tinggi di indonesiai yang memiliki keindahan tersendiri dan daya tarik yang patut untuk diperhitumgkan. Berada di daerah Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Wonosobo, lebih kurang 30 km dari kota Wonosobo. Dataran tinggi Dieng terletak di bagian barat komplek Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Menurut sejarah dataran tinggi Dieng disebut sebut oleh masyarakat merupakan tempat para dewa dewi tinggal. Nama Dieng sendiri di ambil dari bahasa Kawi “di” yang berarti tempat atau pun gunung dan “Hyang” yang berarti Dewa.sehingga bisa di berikan arti Dieng adalah daerah pegunungan tempat bersemayamnya para dewa dewi.

Sedangkan ada juga sejarah lain yang menyatakan jika sebenarnya nama Dieng berasal dari bahasa sunda “di hyang” karena di perkirakan pada abad ke -7 masehi dearah tersebut masih berada di dalam wilayah kawasan politik kerajaan Galuh. Selain keistimewaan tempat wisatanya, Dataran Tinggi Dieng juga terkenal dengan mistis dan spiritualnya, karena di lokasi Dieng banyak terdapat Candi candi kuno yang bercorak hindu dengan menggunaka arsitektur yang unik.
Berada di dataran tinggi dengan ketinggian 2.093 mdpl, membuat badan akan terasa kedingginan tentunya bahkan sering kita jumpai kabut di saat matahari tidak muncul di langit, satu lagi suasana di area ini sangat sejuksegar dan dingin sekali karena suhu udara dataran tinggi Dieng berkisaran 15 sampai 20 derajat celcius.
Di kawasan dataran tinggi Dieng ada beberapa tempat wisata yang indah mempesona yang bisa membuat setiap pengunjung terkagum kagum akan kecantikannya, berikut adalah tempat wisata yang masih dalam kawasan dataran tinggi Dieng:
1. Telaga Warna

Telaga Warna
Telaga Warna adalah salah satu tempat faforit dari wisata kawasan Dieng wonosobo. Nama Telaga Warna sebenarnya di ambil dari warna air telaga tersebut yang wananya berbeda beda dan telaga ini memiliki legenda atau cerita tersendiri.
Menurut cerita masyarakat sekitar bahwa warna yang berbeda beda dari telaga tersebut dari cerita jaman dahulu di sebabkan ada cincin milik bangsawan yang jatuh di telaga tersebut itulah sebab nya warna air telaga menjadi cantik berwarna warni. Tetapi Secara ilmiah, warna yang berbeda dari telaga tersebut karena adanya pembiasan cahaya pada endapan belerang di dasar telaga.
Dominasi warna dari telaga ini adalah hijau, biru laut dan putih kekuningan. Jika ingin melihat keindahan warna dari telaga, Anda dapat mendaki ke puncak bukit yang mengelilingi telaga tersebut. Di daerah tepian telaga, terdapat balkon yang dapat digunakan untuk duduk bersantai menikmati keindahan telaga ini.
2. Bukit Sikunir

Bukit Sikunir
Ingin menikmati sunrise yang indah menawan?  Di sinilah tempatnya, Anda bisa datang ke Bukit Sikunir. Bukit ini adalah bukit yang terkenal di kalangan wisatawan sebagai tempatnya berburu sunrise. Bukit Sikunir terletak di Desa Sembungan yang merupakan desa tertinggi di Jawa Tengah.
Bukit Sikunir berada pada ketinggian 2.200 mdpl. Dinamakan bukit Sikunir karena bukit ini banyak membuat wisatawan ketagihan berburu sunrise. Warna sinar matahari yang kekuningan seperti kunir membuat masyarakat setempat menamainya sikunir. Kunir adalah bahasa Jawa dari kunyit. 
3. Sumur Jalatunda

Sumur Jalatunda
Sumur Jalatunda berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Bantur, Kabupaten Banjarnegara, kurang lebih sekitar 12 km di sebelah barat lokasi utama wisata Dieng. Sumur Jalatunda ini dulunya adalah sebuah rekahan kawah yang kemudian digenangi oleh air dengan diameter 90-100 meter dan kedalaman lebih dari 200 meter/ tanpa dasar. Karena air yang menggenang ini ceruk tersebut tampak seperti sumur.
Mencapai Sumur Jalatunda ini, Anda harus menyiapkan fisik untuk menaikai 257 anak tangga. Pada anak tangga terakhir, Anda akan menemukan tumpukan kerikil beralaskan karung beras, Menurut mitos masyarakat setempat, barang siapa yang dapat melempar kerikil dari seberang sumur ke seberang yang berlawanan, maka harapannya bisa terkabul.
Oleh karena itu, ketika Anda mengunjungi sumur ini, Anda akan menemukan para penjual batu kerikil. Harga yang dipatok untuk batu kerikil tersebut sebesar 500 rupiah. Banyak wisatawan yang mencoba peruntungannya dengan melempar batu kerikil ini.
4. Kawah di Dieng

Kawah Sikidang
Dataran tinggi Dieng Wonosobo memiliki beberapakawah yang indah, yaitu Kawah Sikidang, Kawah Candradimuka, dan Kawah Sileri yang masih aktif.
Kawah Sikidang adalah salah satu kawah yang dijadikan andalan tempat wisata di Dieng dan berlokasi di wilayah Dieng timur. Pemandangan di sekitar kawah ini sangat indah, perpaduan hamparan bukit hijau dan tanah kapur di sekitar tanah kawah.
Diberi nama Sikidang karena kolam magma di kawah ini sering berpindah-pindah seperti Kidang (bahasa Jawa untuk hewan Kijang). Gejolak magma di kawah ini juga cukup tinggi, antara setengah hingga satu meter.
Kawah Sileri merupakan salah satu kawah terbesar di dataran tinggi Dieng dengan luas sekitar 4 hektar. Anda dapat mencapai kawah ini dengan perjalanan sejauh 7 km dari kawasan wisata utama Dieng.
Kawah Sileri masih masih mengeluarkan asap putih. Diberi nama Sileri karena warna air kawah ini putih dan aromanya seperti air bekas mencuci beras (dalam bahasa Jawa disebut leri).
Sedangkan Kawah Candradimuka adalah kawah yang terkenal di dalam cerita legenda pewayangan. Dalam legenda diceritakan, kawah ini adalah tempat di mana Gatotkaca dijedi (dimandikan dalam bahasa Jawa) sehingga memiliki kesaktian yang luar biasa. Letak kawah ini kurang lebih 6 km dari pusat wisata Dieng.
5. Candi Dieng

Komplek Candi Arjuna
Candi adalah sebuah simbol kepariwisataan di Dieng. Candi jugalah yang membuat Dieng menjadi tempat yang sakral. Di sini terdapat banyak Candi Hindu yang tersebar di berbagai lokasi.
Candi-candi yang terdapat di Dieng diberi nama sesuai dengan tokoh Mahabarata. Ada Candi Bima, Arjuna, Gatot Kaca, Srikandi, dan lain-lain. Model bangunan candi di sini mengikuti bentuk candi di India dengan ciri khas arca dan relief yang menghiasi bangunan candi.



No comments:

Post a Comment