Wednesday, August 2, 2017

Pasar Johar, Kemegahan pasar tradisional semarang

Pasar Johar, Pasar Termegah di Semarang

Tentu semuanya sudah tahu pasar terbesar di semarang yaitu Pasar Johar. Nama ini sudah melekat di hati para pedagang di semarang dan sekitarnya. Pasar besar yang berlokasi di sekitaran Kali Semarang ini sejak dulu merupakan pusat kegiatan ekonomi masyarakat Semarang dan sekitarnya. Arsitektur pasar Johar menjulang tinggi berbentuk mirip cendawan. Adalah Herman Thomas Karsten, arsitek Belanda ini dipercaya merancang arsitektur pasar induk tradisional, pasar Johar tersebut di bangun pada tahun 1937, dengan Ciri khas khusus arsitektur pasar yang terletak pada atap yang berbentuk kolom-kolom mirip cendawan. Atap yang satu dan lainnya saling menaungi dan tidak menyatu. Konstruksi seperti ini memungkinkan udara bisa masuk dari segala arah.
Meski tanpa mesin penyejuk ruangan, udara di ruangan Pasar tetap segar bisa dinikmati setiap saat. Sistem cross ventilation yang juga terlihat di Gedung Lawang Sewu merupak ciri Karsten. Selain menjadikan ruangan hemat energi, bangunan dengan memakai cara cross ventilation juga cocok untuk bangunan di kawasan tropis seperti halnya Indonesia. Ciri lain dari bentuk Pasar Johar adalah adanya ruang kosong antara lantai satu dan dua. Karena adanya ruang kosong itu, pengunjung bahkan pembeli dapat menyaksikan keunikan atap berbentuk cendawan dari dalam pasar.

Bukan hanya aspek ekologi yang menjadi perioritas dalam pembangunan Pasar Johar. Tetapi Aspek sosiologis juga sangat diperhatikan disini. Karsten sangat faham fungsi pasar dalam tradisi masyarakat Indonesia. Tidak sama seperti halnya pasar yang ada di Eropa yang hanya mengfungsikan pasar hanya sebagai tempat transaksi pedagang dan pembeli saja. Di Indonesia, pasar tak sekadar tempat transaksi, tapi juga sebagai ruang terbuka tempat menampung para pedagang nonpermanen (tiban) yang berjualan pada acara-acara tertentu.
Karsten juga sangat memperhatikan banyaknya perempuan pada waktu itu yang menjadi pedagang atau sekadar menjadi buruh gendong. Untuk mengantisipasi mbok-mbok gendhong memanggul bagor, dibuatlah lantai los pasar setinggi lutut orang dewasa. Tujuannya agar buruh gendong tak perlu mengangkat beban terlalu berat sebelum menggendong.
Dari sisi material bangunan, Karsten memilih marmer berkualitas tinggi sebagai bahan pelapis permukaan dinding, meja utama, serta sebagian lantai. Sedangkan anak tangga dari batu andesit. Tak heran, usia bangunan sudah 70 tahun Pasar Johar ini masih terlihat kukuh.
Kemegahan Pasar Johar
Ketenaran Pasar Johar ini hingga sampai ke pelosok Jawa. Saat ini Pedagang tidak cuma berasal dari sekitar Semarang saja, namun ada juga yang dari Solo, Klaten, dan Kudus. Mereka berdagang di Pasar Johar hingga turun-temurun. Bahkan pedagang dari luar Jawa ikut meramaikan pasar tradisional terbesar di semarang ini.
Dulu pedagang dari Kalimantan, Sumatera, dan Sulawesi bisa langsung membongkar kapalnya di Kali Semarang, yang melintas tepat di tepi Pasar Johar. Di atas kali itu ada Jembatan Berok, tak jauh dari Pasar Johar, yang berupa jembatan hidrolik. Saat ada kapal bongkar-muat di Pasar Johar, jembatan bisa dibuka, lalu ditutup kembali. Hingga awal tahun 70-an, kapal masih bisa masuk Kali Semarang. Sayang, saat ini sudah dangkal dan jembatan sudah tak bisa dibuka lagi.
Kini kemegahan arsitektur Pasar Johar nyaris tidak bisa kita nikmati. Padatnya pedagang serta ketidak disiplinan memelihara tata ruang membuat sirkulasi udara tak sebaik dulu. Satu-satunya alasan tiap hari Pasar Johar dipenuhi pengunjung adalah karena tersedia semua kebutuhan masyarakat, mulai dari sandang, pangan, hingga elektronik dengan harga relatif murah. Pasar Johar selalu menjadi tujuan bagi pembeli eceran ataupun grosiran.
Selain sebagai tempat berdagang, Pasar Johar ibarat sebuah kampung tempat bertemunya pedagang dari berbagai daerah.
Alamat Pasar Johar
Pasar tradisional Johar ini berlokasi di sekitaran Kali Semarang, Semarang Kota, jawa tengah.

3 comments: