Menyusuri Kaindahan di Dalam Goa Gajah Mangunan Bantul
Yogyakarta dengan sejuta tempat wisata itulah kata yang pas disandang kota pelajar ini, bagaimana tidak, berbagai tempat wisata semua ada di kota ini. Mulai dari wisata alam, agrowisata, sejarah sampai wisata religi pun ada di jogja. Sekaran yang mau dibahas adalah wisata alam yang bertajuk Goa, sebut saja Goa Gajah.
Goa gajah ini berada di desa lemahabang, mangunan, bantul. Goa Gajah ini mempunyai pemandangan yang sangat langka dan indah sekali. Pada saat anda masuk langsung akan disuguhi dengan pemandangan stalaktit dan stalagmit yang indah.
Stalaktit yang menggantung di Goa Gajah seperti hiasan lampu gantung dengan tetesan-tetesan air yang ada. Sementara stalakmitnya membentuk gundukan di beberapa tempat, dan saat berada di lokasi menuju pintu keluar anda akan melihat batu stalakmit yang berbentuk mirip organ kelamin pria sehingga disebut dengan watu lanang.
Sesekali pengunjung harus menunduk saat melewati beberapa jalur karena ruangan yang sempit dan harus tetap hati-hati karena belum ada peralatan safety yang disediakan oleh pengelola, walaupun ada beberapa tempat yang memiliki luas ruangan yang lebar. Ada sedikit keunikan didalam Goa Gajah ini yaitu disetiap ruangan besar tersebut diberi nama seperti bangunan keraton misalnya pendopo, kepatihan, keputren, dan papan abdi. Selain nama-nama ruangan yang khas dengan bangunan keratin tersebut, terdapat juga nama-nama ruangan yang mewakili nama seseorang atau nama petilasan yang informasinya belum terpampang di papan informasi Goa Gajah.
Didalam goa, selain pemandangan alam yang indah yang tercipta berjuta-juta tahun yang lalu, hewan penghuni goa seperti kelelawar dan serangga pun menjadi pemandangan tersendiri, dan kemungkinan juga terdapat spisies ular yang hidup di dalam Goa. Kelelewar cukup banyak menghiasi dinding dan atap ruangan-ruangan goa yang besar. Sekumpulan kelelawar biasanya akan langsung terbang saat cahaya senter pengunjung yang datang.
Goa Gajah ini tergolong Goa yang belum di jamah keseluruhanya. Baru sekitar 150 meter saja goa ini resmi dihitung total kedalamanya. Masih Banyak lorong yang tertutup tanah di dalam goa. Dan ada satu lorong yang bertuliskan berbahaya. Warga sendiri belum tahu berapa kedalaman lorong tersebut jika dimasuki. Namun, memang diberi label berbahaya karena memang untuk masuk ke lorong tersebut kita harus merangkak. Goa Gajah terkenal sangat gelap, jadi saat anda berkunjung ke Goa Gajah ini maka usahakan membawa penerangan sendiri untuk menerangi jalan saat menyusuri semua kedalaman Goa yang indah ini.
Selain kondisi kegelapan didalam goa yang sedikit menantang, untuk keluar dari goa pun cukup menantang juga karena anda harus memanjat tangga yang terbuat dari kayu. Karena mulut goa yang berbentuk vertical setinggi 10 meter yang terkadang juga memunculkan cahaya saat siang hari, pemandangan tersebut juga sangat indah tidak bisa dipandang sebelah mata. Cahaya yang meluncur dari atas didalam sebuah goa disebut juga cahaya surga di beberapa tempat.
Sejarah Goa Gajah
Goa Gajah ini diberi nama "Gajah" karena ada batu yang menyerupai kepala gajah yang cukup besar di pintu keluar dari mulut goa. Selain batu tersebut terdapat juga batu yang ukurannya sedikit lebih kecil yang sekilas juga mirip anak gajah. Walaupun begitu, ternyata ada sejarah yang mengiringinya.
Sejarah dimulai dari beberapa abad yang lalu ketika itu Pangeran Purbaya menjalani hidup mengembara. Sampailah dia di desa yang sekarang bernama Lemahabang ini. Di desa ini beliau bertemu seorang wanita yang hidupnya juga mengembara bernama Rancang Kencono. Bersemilah cinta mereka dan menikahlah mereka berdua dan menetap disana.
Kisah cinta menjadi suram tatkala Pangeran Purbaya mendapat fakta bahwa Rancang Kencono telah hamil padahal belum lama menikah. Karena gundah, Pangeran Purbaya berkata kepada Rancang Kencono jika itu benar anaknya maka kelak akan lahir normal dan jika itu bukan anaknya maka kelak wujudnya akan seperti gajah.
Hal yang tidak diinginkan pun terjadi, anak Rancang Kencono lahir dan ternyata menyerupai gajah. Rancang Kencono lalu pergi dari desa Lemahabang begitu pula Pangeran Purbaya. Kemudian anak tersebut entah dibawa namun di dalam goa dekat tempat tinggal Pangeran Purbaya dan Rancang Kencono terbentuklah batu yang mirip gajah.
Terlepas dari kesan mistis, Goa Gajah ini tetap layak untuk dikunjungi karena mempunyai pemandangan yang indah dan mempesona bahkan bisa memacu adrenalin anda. Goa Gajah ini tetap aman walaupun dalam keadaan hujan. Yang penting selalu memakai sandal/sepatu yang safety serta tidak bertindak kurang sopan didalam goa untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Alamat Goa Gajah
Alamat Goa Gajah indah ini berada di Desa Lemahabang, Mangunan, Dlingo, Bantul, DIY.
Rute Menuju Goa Gajah
Untuk menuju Goa Gajah ini pengunjung dapat melewati jalur menuju Bukit Panguk atau kalau ingin lebih dekat dan cepat sampai yaitu dengan mengambil arah lurus ke timur saat sudah berada di persimpangan yang memisahkan hutan pinus dan kebun buah Mangunan. Sekitar 2 kilometer saja perjalanan yang harus kita tempuh setelah itu. Di kanan jalan nanti akan ada papan petunjuk Goa Gajah yang jalannya sedikit menyerong.
Jam Buka Goa Gajah
Wisata alam Goa Gajah ini akan di Buka saat jam sudah menunjukan pukul: 08.00 - 16.00 sore, jika pengunjung datang sebelum jam yang sudah di tentukan maka siap-siap masuk kedalam Goa tanpa ada yang mengawasi, jadi disaranka anda datang pada waktu yang pas biar ada yang menemani dari pihak pengelola.
Tiket Masuk Goa Gajah
Untuk kenikmatan dari menikmati Goa Gajah ini pengunjung tidak di patok dengan harga yang pasti hanya Seikhlasnya saja, untuk jasa pengelola yamg menemani pengunjung menyusuri gelapnya Goa.
No comments:
Post a Comment