Monday, June 12, 2017

Simpang Lima semarang, ikon kota semarang

Alun alun Simpang Lima Kota Semarang
Simpang lima adalah salah satu tempat yang selalu ramai di kunjungi oleh pengunjung dan sudah menjadi ikon bagi kota Semarang. Tempat ini juga merupakan alun-alun yang berada di tengah-tengah persimpangan Jl. Pandanaran di sebelah barat, Jl. A. Yani di sebelah timur, Jl. Gajahmada dan Jl. Pahlawan di sebelah timur, sementara disebelah timur laut ada Jl.KH. Ahmad Dahlan.
Kemudahan akses serta banyaknya hotel dan tempat kuliner di kawasan tersebut membuat Simpang lima menjadi tempat wisata yang banyak di tuju oleh pemuda pemudi serta keberadaannya di jantung kota atau pusat keramaian di kota Semarang membuat lokasi ini semakin banyak di gemari masyarakat.

Sejarah Simpang Lima
Setelah Semarang tidak memiliki alun alun karena lokasi yang dahulu untuk mengembangkan pusat bisnis pasar Johar dan sekitarnya, akhirnya Semarang membuat alun alun lagi di kawasan yang setrategis (Simpang Lima sekarang), demikian juga dengan kantor pemerintahan kota semarang pun mulai digeser ke lokasi ini. 
Pusat Kota Semarang pada tahun 1965 mulai bergeser dari daerah Alun alun (komplek pasar Johar) ke arah selatan ke kaki-kaki bukit Candi. Hal ini dikarenakan ada dorongan dari Presiden RI Ir Soekarno yang mengatakan, bahwa Semarang harus mencari alun alun baru sebagai pengganti alun alun lama yang tergusur.
Setelah melakukan survey ternyata lokasi yang paling cocok untuk membuat alun alun baru, adalah kawasan daerah ujung seteran (sekarang Jl. Gajahmada) ke arah kaki bukit Candi. Oleh sebab waktu itu daerah tersebut  masih luas dengan hamparan sawah sawah dan hanya ada satu perempatan yaitu Jl. Seteranterus ke jalan Oei Tiong Ham (sekarang Jl. Pahlawan) dan ke Barat dan Timur terdapat jalan Pandanaran (dahulu Hoogerraadslaan weg dan Pieter Sijthofflaan weg).
Proyek tersebut mulai dikerjakan pada tahun 1965, dan selesai pada tahun 1969, dan alun alun ini diberi nama “SIMPANG LIMA” disebabkan perempatan menjadi 5 arah jalannya, yaitu ditambah jalan K.H. Achmad Dahlan.

Di Simpang Lima ini terdapat lapangan besar yang yang oleh masyarakat disebut juga dengan Lapangan Pancasila. Alun alun yang dahulu dimiliki Semarang sejak masa pemerintahan Adipati Semarang yang pertama itu kini telah berubah fungsi menjadi pusat perbelanjaan (pasar johar). Sedangkan keberadaan lapangan Pancasila berfungsi sebagai tempat upacara pada hari-hari besar.
Bukan hanya ramai di kunjungi warga sekitar untuk menghabiskan malam minggu dan hari libur, tetapi Simpang Lima juga ternyata sering menjadi tempat berlangsungnya pertunjukan musik maupun seni budaya, tempat rekreasi, bahkan sebagai pasar tiban pada waktu-waktu tertentu. Berbagai jenis makanan baik makanan berat maupun makanan ringan dijual dengan gaya lesehan mengambil tempat sekitar trotoar dan sekeliling alun-alun.
Kuliner dan Souvenir di Simpang Lima Semarang
Untuk urusan perut ketika berada di lokasi Simpang Lima Semarang ini anda dn keluarga tidak usah khawatir karena semua jajanan berbentuk apapun baik yang berjenis makanan ringan maupun makanan berat semua tersedia di lokasi ini.
Keramaian Simpang Lima Semarang ini bisa anda temui ketika malam hari terutama hari sabtu sore atau malam minggu, serta hari minggu pagi di lokasi alun alun Simpang Lima ini banyak orang yang menghabiskan waktu untuk week end bersama keluarga maupun sahabat dekat. Sementara itu berbagai souvenir, alat sekolah sampai alat rumah tangga, sandal sampai hiasan rambut, semuanya juga dijual di area alun-alun Simpang Lima semarang.


No comments:

Post a Comment