Monday, March 6, 2017

kebun raya bogor yang melegenda

Kebun Raya Bogor, Jawa Barat yang fenomenal

Kebun Raya Bogor atau Kebun Botani Bogor adalah sebuah kebun botani besar yang terletak di kota Bogor, Jawa Barat. Luasnya mencapai 87 hektaree dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan.
Saat ini Kebun Raya Bogor selalu ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terlebih hari Sabtu dan Minggu. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi Bogor  dan Pustaka.

Sejarah Kebun Raya Bogor
Kebun Raya Bogor dulunya merupakan bagian dari 'samida' (hutan buatan atau taman buatan) yang sudah ada sejak pemerintahan Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari kerajaan Sunda, seperti yang tertera dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan tadi diperuntukan untuk keperluan menjaga kelestarian alam sebagai tempat untuk memelihara benih benih kayu yang langka. Di samping samida itu dibuat pula samida yang sama yaitu di perbatasan Cianjur dengan Bogor (Hutan Ciung Wanara). Hutan ini kemudian dibiarkan setelah Kerajaan Sunda takluk dari kesultanan Banten, hingga akhirnya pada abad 18 Gubernur Jenderal Van Der Capellen membangun rumah peristirahatan di salah satu sudutnya barulah hutan tersebut di pelihara kembali.
Pada awal 1800-an Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang menempati istana Bogor dan memiliki minat besar dalam botani, tertarik mengembangkan halaman Istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik. Dengan bantuan para ahli dalam bidang botani, Raffles menyulap halaman istana menjadi taman bergaya Inggris klasik. Inilah awal mula Kebun Raya Bogor dalam bentuknya sekarang.
Pada tahun 1814 m Olivia Raffles (istri dari Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles) meninggal dunia karena sakit dan dimakamkan di Batavia. Sebagai pengabadian, monumen untuknya didirikan di Kebun Raya Bogor. Ide pendirian Kebun Raya bermula dari seorang ahli biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Gubernur Jenderal yang menjabat pada waktu itu,  Dalam surat itu terungkap keinginannya untuk meminta sebidang tanah yang akan dijadikan kebun tumbuhan yang berguna, menjadi tempat pendidikan guru, dan koleksi tumbuhan bagi pengembangan kebun-kebun yang lain.
Prof. Caspar Georg Karl Reinwardt adalah seseorang berkebangsaan Jerman yang berpindah ke Belanda dan menjadi ilmuwan botani dan kimia. Ia lalu diangkat menjadi menteri bidang pertanian, seni, dan ilmu pengetahuan di Jawa dan sekitarnya. Ia tertarik menyelidiki berbagai tanaman yang digunakan untuk pengobatan. Ia memutuskan untuk mengumpulkan semua tanaman ini di sebuah kebun botani di Kota Bogor, yang saat itu disebut Buitenzorg (dari bahasa belanda yang berarti "tidak perlu khawatir"). Reinwardt juga menjadi perintis di bidang pembuatan herbarium. Ia kemudian dikenal sebagai seorang pendiri Herbarium Bogoriense.

Mulai dari di bangunnya Kebun Raya Bogor yang menjadi derekturnya adalah dari Negara Belanda dan Prof. Ir. Koestono Setijowirjo (1949), lah yang merupakan orang Indonesia pertama yang menjabat suatu pimpinan lembaga penelitian yang bertaraf internasional.
Pada tanggal 20 November 2006 pemerintah Bogor untuk menyambut kedatangan presiden Amerika Serikat, George W. Bush, yang akan mendarat di kebun Raya Bogor menggunakan Helikopter, akhirnya pemerintah setempat membangun landasan helikopter di daerah serapan air areal kebun raya bogor. Landasan ini kenyataannya tidak jadi dipakai karena helikopter yang membawa Presiden AS mendarat di tempat lain. Daerah disekitar landasan tersebut juga dipasangi CCTV. Kini landasan helikopter ini telah dibongkar kembali karena tidak sesuai dengan lanskap Kebun Raya Bogor.
Penanaman Bunga Bangkai
Salah satu daya tarik utama Kebun Raya Bogor adalah bunga bangkai (Amorphophalus titanum) karena saat-saat mendekati mekar akan mengeluarkan bau bangkai yang menyengat. Bunga ini dapat mencapai tinggi 2m dan merupakan bunga majemuk terbesar di dunia tumbuhan. Pohon kelapa sawit yang merupakan tertua di Asia Tenggara yang masih hidup sampai saat ini.

Pada tanggal 19 desember 1992, ditanamlah bunga bangkai jenis bunga bangkai Amorphophalus Titanum Becc, (araceae atau suku talas-talasan). Bunga tersebut berasal dari Muara Aimat - Jambi, dengan berat umbi mencapai 100 kg. Pada tanggal 5 Februari 1994, muncullah tunas bunga, kemudian pada tanggal 9 Maret 1994 tingginya telah mencapai 1 meter. Lima hari kemudian tinggi tanaman ini bertambah menjadi 1,5 meter. Karena tanaman ini termasuk langka, maka tanaman ini termasuk salah satu tanaman yang dilindungi dan dikembangbiakkan.
Pada 1 juni 2006 silam sekitar pukul 20.00-20.30 WIB, sebanyak 124 pohon di Kebun Raya Bogor yang banyak di antaranya berusia di atas 100 tahun tumbang akibat angin kencang dan badai. Berkenaan dengan itu, kebun raya sementara ditutup untuk umum selama satu pekan untuk pembenahan pohon-pohon tumbang tersebut. Kerusakan yang terjadi di Kebun Raya Bogor (KRB) sangat memprihatinkan. Kerusakan bukan hanya beberapa bidang pagar besi roboh tertimpa pohon, atau belasan pohon tumbang yang terlihat dari jalan raya yang mengitari KRB, tetapi juga kondisi di dalam KRB.
Areal kebun dekat pintu coklat Istana Bogor, yang tidak terlihat dari jalan raya, porak-poranda. Pohon-pohon yang diameternya mencapai 50 sentimeter dan tingginya 30-50 meter roboh, rebah malang melintang di tanah bahkan jalan-jalan di dalam KRB. Di antaranya ada pohon yang diameter pangkalnya sampai satu meter lebih tumbang, tercerabut dengan akar-akarnya.
Kerugian material KRB mencapai miliaran rupiah, sementara kerugian imaterial tidak dapat dihitung karena semua pohon koleksi dan usianya sudah sangat tua. Ada kejadian yaitu Pada 4 Juli 2005, Mediana Nurcahyani yang berumur 8 tahun tewas dan 11 kerabat lainnya luka-luka tertimpa batang randu (kapuk) ketika sedang berpiknik dan makan siang dibawah pohon di dalam Kebun Raya tersebut.
Tiket Masuk ke Lokasi Kebun Raya Bogor
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor: 106 Tahun 2012, Tanggal 24 Desember 2012, mulai 1 Maret 2013 berlaku tarif masuk bagi pengunjung Kebun Raya Bogor sebagai berikut :
Tiket masuk Rp 14.000 /orang
Tiket khusus wisatawan asing Rp 25.000 /orang
Kendaraan keliling roda 4 Rp 30.000
Parkir kendaraan roda 2 Rp 5.000
Tiket sepeda keliling Rp 5.000
Tiket masuk sudah termasuk Asuransi Jasa Raharja Distribusi Pemkot dan Masuk Museum Zoologi.
Pada Hari Minggu dan Hari Libur semua jenis kendaraan dilarang masuk

2 comments:

  1. Wah kejadian ini mengingatkan saya saat pendakian ke gn gede. Di puncak gede kebanjiran, dan bertemu 2 org utusan kebun raya untuk pergi ke alun alun suryakencana untuk mengambil tanah nya, mereka tidak menjelaskan secara rinci utk apa tanah yg dibambil tsb. Tp kemungkunan ada hubunganya dengan kejadian kebun raya tsb.

    ReplyDelete